SALAM

SALAM

Monday 14 September 2015




SEJARAH IBADAH QURBAN

 
    HARI Raya Aidiladha mempunyai makna yang cukup besar kepada seluruh
    umat Islam di dunia. Ia juga dikenali sebagai hari raya haji, sempena
    umat Islam yang sedang menunaikan ibadah haji di tanah suci Mekah.

    Salah satu keistimewaan Aidiladha ialah ibadat korban. Ibadat korban
    ini hanya boleh dilakukan dalam empat hari bermula selepas khatib
    menyampaikan khutbah Aidiladha sehingga sebelum tenggelam matahari
    pada hari ke 13 Zulhijjah.

    Dari segi bahasa, korban bermaksud dekat, manakala dari segi istilah
    ia bermaksud menjalankan perintah agama atau taat kepada perintah
    Allah kerana ingin mendekatkan diri kepada-Nya.

    Menjelang hari mulia ini juga kita sering teringat kepada sejarah Nabi
    Ibrahim menyembelih anaknya Nabi Ismail selepas menerima wahyu
    daripada Allah supaya berbuat demikian. Pada suatu hari Nabi Ibrahim
    bermimpi, dalam mimpinya itu Allah menyuruh Nabi Ibrahim menyembelih
    anaknya yang bernama Ismail.

Selepas mendapat mimpi itu, Nabi Ibrahim pun memberitahu isterinya
yang bernama Siti Hajar. Maka berbincanglah Nabi Ibrahim, Siti Hajar
dan Ismail. Siti Hajar berkata:"Mungkin mimpimu itu hanya mainan tidur
saja tetapi kalau mimpi itu merupakan wahyu, wajiblah dituruti."

Apabila mendengar kata-kata ibunya, Ismail berkata kepada bapanya:
"Ayahku, sekiranya ini merupakan wahyu dari Allah SWT, aku sedia
merelakan diriku untuk disembelih". Setelah persetujuan dicapai,
keesokan harinya Nabi Ibrahim pun membawa puteranya Ismail untuk
disembelih.

Perkara Nabi Ibrahim hendak menyembelih anaknya telah sampai kepada
pengetahuan orang ramai. Hal ini membuat orang ramai takut sehingga
ada yang mengatakan: "Nampaknya Nabi Ibrahim mungkin sudah gila
hinggakan mahu menyembelih anaknya sendiri. Kalau kita biarkan perkara
ini, nanti kitapun akan dibunuhnya".

Walau apa pun tuduhan orang terhadapnya, namun Nabi Ibrahim tetap
menjalankan tugas yang diperintahkan oleh Allah SWT terhadapnya.
Setelah Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail sampai pada tempat yang
dituju, berkatalah anaknya: "Wahai ayahku, aku fikir cara yang baik
untuk menyembelih adalah dengan cara aku disembelih dalam keadaan
menelungkup tapi mata ayah hendaklah ditutup. Kemudian ayah hendaklah
tahu arah pedang yang tajam dan ayah kenakan tepat kepada leherku."

Kemudian Nabi Ibrahim pun melaksanakan perintah yang Allah SWT
perintahkan dalam mimpinya. Baginda pun mengucapkan kalimah atas nama
Allah lalu memancungkan pedangnya pada leher anaknya itu. Maka
terperciklah darah mengenai badan Nabi Ibrahim. Sebagai seorang
manusia biasa, Nabi Ibrahim pun menggeletar dan membuka penutup
matanya.

Tetapi alangkah terperanjatnya apabila melihat yang disembelihnya itu
bukanlah anaknya melainkan seekor kibas. Dengan memuji kebesaran Allah
SWT kedua-duanya pun berpeluk-peluk sambil bersyukur kepada Tuhan
kerana memberi kekuatan sehingga dapat melaksanakan amanat daripada
Allah SWT.

Seharusnya peristiwa pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan
Nabi Ismail a.s ini diceritakan berulangkali agar ia tidak dilupakan,
terutamanya oleh generasi muda. Berapa ramai agaknya anak muda di
zaman ini yang sanggup berkorban merelakan diri disembelih oleh ayah
sendiri?

Peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim menyembelih anak kandungnya Nabi
Ismail, mempamerkan sifat ketakwaan dan ketaatan seorang hamba Allah
demi menegakkan agama Islam walaupun terpaksa mengorbankan anak
kesayangan sendiri. Setiap orang Islam sepatutnya memahami dan
menghayati makna di sebalik peristiwa tersebut.

Peristiwa tersebut memberi makna yang cukup besar terutamanya dalam
kehidupan hari ini di mana kebanyakan manusia semakin sibuk mengejar
kemewahan dan kesenangan hidup. Pengorbanan bukanlah suatu perkara
yang senang dilakukan, sebaliknya ia adalah sesuatu yang amat sukar.

Ibadat haji itu sendiri merupakan suatu pengorbanan apabila seseorang
sanggup berkorban masa, tenaga dan wang ringgit untuk menunaikannya.
Pengorbanan di antara sesama manusia contohnya, apabila seorang suami
berpenat lelah mencari rezeki dan mendidik keluarganya serta
pengorbanan seorang isteri terhadap suami dan anak-anak.

Seorang ibu yang sanggup tidak tidur semalaman kerana menjaga anaknya
yang sakit juga telah berkorban. Tidak terkecuali pengorbanan ibu yang
terpaksa bangun di tengah malam membancuh susu untuk anaknya. Walaupun
nampak kecil, ia sebenarnya bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan
jika tidak sanggup berkorban serta mengharapkan keredaan Allah
semata-mata.

Dalam aspek kemasyarakatan, individu yang sanggup berkorban bakal
mewujudkan suasana yang bahagia, aman dan tenang di dalam sesebuah
masyarakat. Sikap tolong menolong, saling bantu membantu akan
mengeratkan lagi hubungan silaturrahim di antara satu sama lain.

Sikap bekerjasama dan mengambil berat ini akan dapat mengikis perasaan
mementingkan diri sendiri. Seterusnya ia bakal menjadikan umat Islam
kuat serta mampu menangkis sebarang anasir yang tidak sihat dari
mempengaruhi masyarakat. Namun pengorbanan haruslah ikhlas kerana
Allah yakni, bagi mendapat keredaan Allah semata-mata, bukan dengan
tujuan bermegah-megah atau menunjuk-nunjuk.

Harus diingat bahawa setiap dari kita berpotensi untuk melakukan
pengorbanan. Memetik kata-kata seorang cendekiawan: "Isteri jadilah
Siti Hajar walau suami bukan Nabi Ibrahim dan jadikan anak-anak kita
Nabi Ismail".

5 Rukun Islam Dan 6 Rukun Iman Serta Penjelasannya


RUKUN ISLAM ADA 5 YAITU:

1. Mengucap dua kalimah syahadah.

Syahadat  ini memiliki makna mengucapkan dengan lisan, membenarkan dengan hati lalu mengamalkannya melalui perbuatan. Adapun orang yang mengucapkannya secara lisan namun tidak mengetahui maknanya dan tidak mengamalkannya maka tidak ada manfaat sama sekali dengan syahadatnya.

2. Mendirikan solat.
   
Shalat merupakan ibadah yang sangat agung kedudukannya dan
Shalat mendapat perhatian dan prioritas utama dalam Islam.
Keutamaan salat dan kedudukannya diantara ibadah-ibadah yang lain
telah dijelaskan dalam Islam. Ia merupakan sarana penghubung antara
seorang hamba dengan Tuhannya. Ia juga merupakan gambaran ketaatan
seorang hamba akan segala perintah Tuhannya.

3. Menunaikan zakat

zakat adalah kewajiban menyisihkan jenis
harta tertentu untuk disalurkan kepada sekelompok orang
tertentu pada waktu tertentu.


4. Berpuasa di bulan Ramadhan.

Puasa Merupakan ibadah kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya. Seorang hamba meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya demi Allah. Hal itu di antara sarana terbesar mencapai taqwa kepada Allah ta’ala.

5. Menunaikan haji di Mekah bagi yang mampu.

haji merupakan bentuk ibadah kepada Allah ta’ala dengan ruh, badan dan harta.

Baca juga : Perbedaan rukun islam ke 3 puasa atau zakat?


RUKUN IMAN ADA 6 yaitu:


    1. Iman kepada Allah

 Seseorang tidak dikatakan beriman kepada Allah hingga dia mengimani 4 hal: Mengimani adanya Allah. Mengimani rububiah Allah, bahwa tidak ada yang mencipta, menguasai, dan mengatur alam semesta kecuali Allah. Mengimani uluhiah Allah, bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah selain Allah dan mengingkari semua sembahan selain Allah Ta’ala. Mengimani semua nama dan sifat Allah (al-Asma'ul Husna) yang Allah telah tetapkan untuk diri-Nya dan yang Nabi-Nya tetapkan untuk Allah, serta menjauhi sikap menghilangkan makna, memalingkan makna, mempertanyakan, dan menyerupakanNya.

    2. Iman kepada Malaikat-malaikat Allah

    Mengimani adanya, setiap amalan dan tugas yang diberikan Allah kepada mereka.

   3.  Iman kepada Kitab-kitab Allah

    Mengimani bahwa seluruh kitab Allah adalah ucapan-Nya dan bukanlah ciptaanNya. karena kalam (ucapan) merupakan sifat Allah dan sifat Allah bukanlah makhluk. Muslim wajib mengimani bahwa Al-Qur`an merupakan penghapus hukum dari semua kitab suci yang turun sebelumnya.

    4. Iman kepada Rasul-rasul Allah

    Mengimani bahwa ada di antara laki-laki dari kalangan manusia yang Allah Ta’ala pilih sebagai perantara antara diri-Nya dengan para makhluknya. Akan tetapi mereka semua tetaplah merupakan manusia biasa yang sama sekali tidak mempunyai sifat-sifat dan hak-hak ketuhanan, karenanya menyembah para nabi dan rasul adalah kebatilan yang nyata. Wajib mengimani bahwa semua wahyu kepada nabi dan rasul itu adalah benar dan bersumber dari Allah Ta’ala. Juga wajib mengakui setiap nabi dan rasul yang kita ketahui namanya dan yang tidak kita ketahui namanya.

    5. Iman kepada Hari Akhir

    Mengimani semua yang terjadi di alam barzakh (di antara dunia dan akhirat) berupa fitnah kubur (nikmat kubur atau siksa kubur). Mengimani tanda-tanda hari kiamat. Mengimani hari kebangkitan di padang mahsyar hingga berakhir di Surga atau Neraka.

   6. Iman kepada Qada dan Qadar, yaitu takdir yang baik dan buruk

    Mengimani kejadian yang baik maupun yang buruk, semua itu berasal dari Allah Ta’ala. Karena seluruh makhluk tanpa terkecuali, zat dan sifat mereka begitupula perbuatan mereka adalah ciptaan Allah.
Itulah Penjelasan tentang 5 Rukun islam dan 6 rukun iman semoga bermanfaat.

Kumpulan Kata Kata Bijak Islami

 Tidak perlu membakar selimut yang baru hanya karena seekor kutu, begitu pula aku tidak perlu membuang muka darimu hanya karena kesalahan yang sesungguhnya tidak berarti. 
 Karena cinta semua yang pahit akan menjadi manis. Karena cinta tembaga akan menjadi emas. Karena cinta sampah menjadi jernih. Karena cinta yang mati akan menjadi hidup dan karena cinta yang raja akan menjadi budak. 
 Sesungguhnya kebenaran dapat menjadi lemah karena perselisihan dan perpecahan dan kebathilan sebaliknya dapat menjadi kuat dengan persatuan dan kekompakan. 
 Tidak diterima ucapan tanpa perbuatan, tidak akan lurus (benar) ucapan dan perbuatan tanpa niat, dan tidak lurus (benar) ucapan, perbuatan dan niat, kecuali dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. 
 Kesabaran itu bermahkota keimanan. Orang yang kehilangan kesabarannya sama dengan tidak beriman. Nabi bersabda bahwa allah tidak memberikan iman kepada orang yang bersifat pemarah. 
 Diantara tanda seseorang mengikuti nawa nafsu adalah bersegera melakukan amaliyah-amaliyah yang sunnah namun malas untuk menegakkan yang bersifat wajib. 
 Jika hanya sebatas keluar dari lisan, niscaya hanya akan sampai ke telinga. Namun, jika yang keluar dari hati niscaya akan sampai ke hati. 
 Wahai hati, kembalilah kepada sejatimu, karena jauh di dalam dirimu, engkau akan menemukan jalan menuju tuhan yang tercinta. 
 Nikmat sehat akan terasa jika kita pernah sakit. Nikmat harta akan terasa jika kita pernah susah, dan nikmat hidup akan terasa jika kita pernah mendapatkan musibah. Musibah adalah awal dari kenikmatan hidup... Bahagianya hidup dengan manisnya iman dan menjadikan allah sebagai tujuan hidup.  
 Sanjungan orang lain yang ditujukan kepadamu, itu karena indahnya penutup allah yang ada padamu atas aibmu.
Banyak sekali makna yang bisa anda dapatkan dari kata kata bijak islami. Walaupun hanya kata-kata namun berbagai inspirasi maupun motivasi untuk diri sendiri terdapat di dalam karangan kata kata bijak islami ini. Kata bijak islami dibuat tidak sekedar dibuat tetapi juga dibuat dengan berbagai macam pertimbangan sesuai ajaran agama islam. Ajaran islam sellau mengajarkan bahwa kita harus selalu bersyukur dan menjalani segala hal dengan keikhlasan. Karena hal yang dijalankan dengan ketidak ikhlasan akan sama artinya dengan kemunafikan.

Semoga beberapa kumpulan kata kata bijak islami diatasa dapat bermanfaat untuk anda dan bisa menjadi sebuah motivasi dalam menjalani kehidupan yang lebih baik dari seblumnya. Sekali lagi kata kata bijak islami ini tercipa untuk memotivasi diri anda khususnya umat muslim supaya senantiasa berada di bawah lindungan Allah SWT.

Maulidur Rasul

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
Sebahagian daripada siri berkaitanAllah-green.svg
Islam
Rukun Iman
Rukun Islam
Syahadah • Solat • Puasa
Zakat • Haji
Kota Suci
Hari Raya
Al-Quran • Sunnah • Hadis
Portal Islam
Maulidur Rasul (Arab: kelahiran Rasul) adalah hari bersejarah keputeraan Nabi Muhammad. Hari ini jatuh pada hari ke-12 bulan Rabiul Awal sempena kelahiran Nabi yang jatuh pada pada Isnin (Dari hadith riwayat Muslim, 8/25), 12 Rabiul Awal Tahun Gajah bersamaan dengan 23 April 571. Baginda adalah nabi terakhir yang diutus oleh Allah Subhanahu Wataala. Tapak kelahiran baginda pula kini mempunyai satu bangunan kecil yang dikenali sebagai Maulid Nabi.
Setiap tahun pada hari itu, umat Islam di seluruh dunia akan mengadakan majlis memperingati keputeraan Nabi Muhammad s.a.w dengan mengadakan beberapa acara seperti perarakan, ceramah dan sebagainya. Banyak kelebihan dan keistimewaan yang akan dikurniakan oleh Allah Subhanahu Wataala kepada mereka yang dapat mengadakan atau menghadiri majlis Maulidur Rasul.
Kita dapat lihat betapa besarnya kelebihan orang yang memuliakan majlis keputeraan Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam, kerana bila berniat sahaja hendak mengadakan Maulud Nabi, sudah pun dikira mendapat pahala dan dimuliakan. Sememangnya bernazar untuk melakukan sesuatu yang baik merupakan doa dan dikira amal soleh.
Jelas kepada kita bahawa pembalasan Allah Subhanahu Wataala terhadap kebaikan begitu cepat sehinggakan terdetik sahaja di hati hendak berbuat kebaikan, sudah Allah SWT akan memberi pembalasan yang tiada ternilai. Seseorang yang beriman, kuat bersandar kepada Allah, ketika di dalam kesusahan dia tetap tenang dan hatinya hanya mengadu kepada Allah dan mengharapkan pertolongan dan kasih sayang Allah Subhanahu Wataala.
Keberkatan mengadakan Majlis Maulud itu bukan sahaja didapati oleh orang yang mengadakan majlis itu, tetapi seluruh ahli rumah atau orang yang tinggal di tempat itu turut mendapat keberkatannya.

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Terdapat juga pelbagai nama disebut dalam bahasa lain bagi Maulidur Rasul.
Nama lain bagi Maulidur Rasul.
NamaBahasaMaksud
Mawlid an-NabīArab"Kelahiran Nabi"
Milād an-NabīArab dan Urdu"Kelahiran Nabi"
Mevlid-i ŞerifTurki"Kelahiran yang dirahmati"
Mevlud/Mevlidbahasa Bosnia"Kelahiran"
Mawlūd-e SharīfUrdu dan Dari"Kelahiran yang dirahmati
Zadruz-e Payambar-e AkramParsi"Kelahiran yang agung/yang dirahmati"
Eid al-Mawlid an-NabawīArab"Pesta kelahiran Nabi"
Eid-e-Milād-un-NabīUrdu"Pesta kelahiran Nabi"
Mawlid en-Nabaoui EcharifArab Algeria"Kelahiran Nabi yang dirahmati"
el Mūled (en-Nabawi)/Mūled en-NabiArab Mesir"Kelahiran (Nabi)/Kelahiran Nabi"
Yawm an-NabīArab"Hari Nabi"
Maulidur-RasūlMelayu"Kelahiran pesuruh Allah"
MuludJawa"Kelahiran"
Maulid NabiIndonesia"Kelahiran Nabi"
Maulud NabiMalaysia"Kelahiran Nabi"
MaulidiSwahili-
Meeladu NabiSri LankaIndia Selatan dan Maldives"Kelahiran Nabi"
GamouWolof-
Nabi/Mahanabi JayantiSanskrit dan India"Kelahiran Nabi (yang agung)"

Waktu[sunting | sunting sumber]

Maulidur Rasul pada jatuh pada Rabiulawal setiap tahun. Menurut fahaman Syiah, hari tersebut jatuh pada 17 Rabiulawal serentak dengan hari kelahiran Imam keenam iaitu Ja'far al-Sadiq dan kelahiran Nabi Muhammad dan bagi Sunni pula jatuh pada 12 Rabiulawal.
Tarikh anggaran Maulidur Rasul tahun 2008-2013[1]
Tahun Masihi12 Rabiulawal
(Sunni dan segelintir orang Syiah)
17 Rabiulawal
(Syiah)
2008*20 Mac25 Mac
2009*9 Mac14 Mac
2010*26 Februari3 Mac
2011*15 Februari20 Februari
20124 Februari9 Februari
201324 Januari29 Januari
* Tarikh yang pasti. Tarikh yang lain adalah anggaran sahaja kerana tarikh sebenar mungkin berbeza berdasarkan pemerhatian pada anak bulan bagi awal bulan.

Sunday 13 September 2015

Panduan Solat Jenazah

Seringkali kita lihat di sekeliling kita satu persatu orang pergi meninggalkan keluarga dan sahabat handai, itu dinamakan sudah ajal. Apabila seseorang itu mati, maka menjadi tanggungjawab sesetengah daripada manusia di sekelilingnya untuk menguruskan jenazahnya kerana menguruskan jenazah hukumnya fardhu kifayah yakni jika ada satu golongan sudah melaksanakannya, maka semua golongan di sesuatu tempat itu terlepas dari dosa besar.
Walaupun hukumnya fardhu kifayah, apa yang dapat aku lihat masih ramai yang tidak mengetahui bagaimana untuk melakukan solat jenazah. Sebaik-baik mayat yang disolatkan adalah diimamkan oleh anaknya sendiri. Jadi cuba korang tepuk dada dan tanya diri sendiri, apakah aku mengerti melakukan solat jenazah jika orang tuaku meninggal kelak? Tidak malukah jika membiarkan penghormatan terakhir (solat) dilakukan oleh orang lain dari keluarga sendiri?
Persediaan solat jenazah:
  • Mayat mestilah diletakkan melintang ke arah kiblat.
  • Mayat lelaki kepalanya sebelah kiri imam dan imam berdiri di sebelah kepada atau dada mayat.
  • Mayat perempuan kepalanya sebelah kanan imam dan imam berdiri di pinggangnya.
  • Bagi solat ghaib, imam dan makmum mengadap qiblat tanda ada jenazah di depan.
Disarankan saf untuk solat jenazah dijadikan sebanyak 3 baris dan makmum yang menyolatkan mayat dituntut melebihi 40 orang. Dalam solat jenazah, tiada rukuk dan sujud, jadi makmum harus berdiri rapat antara satu sama lain dengan makmum yang di hadapan.
Cara solat jenazah:
1. Berdiri dengan betul dan melafazkan niat solat jenazah seperti berikut.
2. Mengangkat takbir pertama (اَ للهُ اَكْبَرُ) berserta dengan niat di dalam hati dan diteruskan dengan membaca surah Al-Fatihah.
3. Mengangkat takbir kedua (اَ للهُ اَكْبَرُ) kemudian membaca selawat ke atas junjungan besar Rasulullah s.a.w seperti berikut.
4. Mengangkat takbir ketiga (اَ للهُ اَكْبَرُ) kemudian membaca doa seperti berikut.
5. Mengangkat takbir keempat iaitu takbir terakhir (اَ للهُ اَكْبَرُ) kemudian membaca doa berikut.
6. Memberi salam ke kanan dan ke kiri.
Selesai beri salam, korang bolelah membaca surah Al-Ikhlas (3 kali), surah Al-Falaq (1 kali), surah An-Nas (1 kali), surah Al-Fatihah (1 kali), surah Al-Baqarah ayat 1-5 (1 kali), ayat Qursi (1 kali) dan baca doa yang sesuai.
————————-
Di atas adalah panduan lengkap bagi yang ingin berlajar bersungguh-sungguh tentang solat jenazah dan jika korang dalam kategori susah untuk mengingati dan menghafal panduan di atas, bolehlah lihat panduan ringkas yang turut aku sediakan di bawah. Yang penting kita mesti tahu bagaimana untuk melaksanakan solat jenazah.
1. Niat dalam hati sambil melafazkan takbir (اَ للهُ اَكْبَرُ) seperti berikut:
Sahaja aku solat jenazah terhadap mayat ini, 4 takbir, fardhu kifayah kerana Allah Ta’ala.
Kemudian baca surah Al-Fatihah.
2. Setelah takbir kedua, baca selawat ke atas Nabi.
Allahumma salli ala Muhammad wa ala ali Muhammad.
3. Setelah takbir ketiga, baca doa berikut.
Allahummargh firlahu warhamhu (untuk mayat lelaki)
Allahummargh firlaha warhamha (untuk mayat perempuan)
Untuk mayat kanak-kanak yang belum baligh, tidak dibacakan doa ini kerana mereka masih tidak dikira dosa pahala oleh malaikat.
4. Setelah takbir keempat, beri salam ke kiri dan ke kanan.

Rukun solat


Bersolat di masjid.
Rukun Solat adalah perkara yang sebahagian daripada solat dan bergantung kepadanya sah solat itu. Solat secara amnya mempunyai tiga belas rukun yang terbahagi kepada tiga kategori iaitu rukun qalbifi'li dan qauli.

Kategori rukun

  • Rukun qalbi (ﻗﻠﺒﻲ - iaitu berasal daripada perkataan ﻗﻠﺐ - qalb bermaksud hati) adalah rukun yang berasaskan kepada hati.
  • Rukun fi'li (ﻓﻌﻠﻲ - iaitu berasal daripada perkataan ﻓﻌﻞ - fi'l bermaksud perlakuan) adalah rukun yang berasaskan kepada perbuatan anggota badan. Pergerakan anggota badan atau tindakan tubuh itu memerihalkan rukun tersebut.
  • Rukun qauli (ﻗﻮﻟﻲ - iaitu berasal daripada perkataan ﻗﻮﻝ - qaul bermaksud kata-kata) adalah rukun yang berasaskan kepada sebutan dan bacaan.
No.RukunKategoriNo.RukunKategori
1NiatQalbi8Duduk antara dua sujudFi'li
2Berdiri betulFi'li9Duduk tahiyat AkhirFi'li
3Takbiratul ihramQauli10Bacaan tahiyat akhirQauli
4Membaca al-FatihahQauli11Selawat ke atas nabi dalam tahiyat akhirQauli
5RukukFi'li12SalamQauli
6I'tidalFi'li13TertibQalbi
7SujudFi'li

Rukun-rukun[sunting | sunting sumber]

Niat[sunting | sunting sumber]

Niat dalam solat merupakan rukun qalbi tetapi turut termasuk dalam rukun fi'li (lihat Takbiratul ihram). Niat solat mempunyai tiga bahagian yang disyaratkan dalam solat fardhu tetapi hanya dua sahaja bagi solat sunat manakala untuk solat sunat mutlak (tiada sebab dan bila-bila masa), hanya satu daripadanya disyaratkan.
Bahagian niat mempunyai tiga bahagian iaitu:
  1. Qasad (ﻗﺼﺪ) - Sengaja mengerjakan solat
  2. Ta'arudh (ﺗﻌﺮﺽ) - Meniatkan solat fardhu atau sunat
  3. Ta'yiin (ﺗﻌﻴﻴﻦ) - Meniatkan jenis waktu solat
Untuk melihat bahagian-bahagian yang diaplikasikan dalam niat solat, berikut adalah contoh:
Solat fardhu:

ﺍﺼﻠﻰ ﻓﺮﺽ ﺍﻟﻈﻬﺮ ﺃﺩﺍﺀ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﻠﻰ
(selaras dengan prinsip) fardhu Zuhur tunai kerana Allah Ta'ala
NiatMaknaBahagian
ﺍﺼﻠﻰselaras dengan prinsipQasad
ﻓﺮﺽFardhuTa'arudh
ﺍﻟﻈﻬﺮZuhurTa'yiin

Solat sunat:

ﺍﺼﻠﻰ ﺳﻨﺔ ﺍﻟﻀﺤﻰ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﻠﻰ
Sahaja aku solat sunat Dhuha dua rakaat kerana Allah Ta'ala
NiatMaknaBahagian
ﺍﺼﻠﻰSahaja aku solatQasad
ﺍﻟﻀﺤﻰDhuhaTa'yiin

Solat sunat mutlak:

ﺍﺼﻠﻰ ﺳﻨﺔ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﻠﻰ
Sahaja aku solat sunat dua rakaat kerana Allah Ta'ala
NiatMaknaBahagian
ﺍﺼﻠﻰSahaja aku solatQasad

Berdiri betul

Berdiri betul atau berdiri tegak adalah diwajibkan dalam solat bagi mereka yang berupaya untuk beridiri tegak. Bagi yang tidak upaya, rukhsah atau kelonggaran diberikan untuk mereka sama ada untuk solat dalam keadaan duduk (hanya jika tidak mampu berdiri), mengiring pada rusuk kanan sambil mengadap kiblat (hanya jika tidak mampu berdiri dan duduk), atau jika tidak mampu berdiri, duduk mahupun mengiring, orang yang ingin mengerjakan solat itu dibenarkan baring menelentang dengan kaki dan perut dihalakan ke kiblat.
Syarat bagi rukun ini hendaklah ditegakkan tulang belakangnya dan tidak bleh bongkok ke depan atau ke belakang (jika mampu).

Takbiratul ihram

Takbiratul ihram (ﺗﻜﺒﻴﺮﺓ ﺍﻹﺣﺮﺍﻡ) ialah perbuatan yang menyempadani solat dengan perlakuan di luar solat. Takbiratul ihram menandakan bermulanya satu perjalanan solat itu sehingga rukun terakhir iaitu salam nanti. Disebabkan dinamakan rukun ini takbir ialah kerana sebutan takbir iaitu Allahu Akbar (الله أكبر) adalah wajib bagi mereka yang boleh menuturkannya. Bagi mereka yang tidak boleh menuturkannya ataupun tidak dapat mempelajarinya, dia diharuskan untuk menyebutnya dengan terjemahan dalam bahasa yang lain. Rukun ini diwajibkan untuk disertai dengan niatnya dan disunatkan untuk mengangkat kedua-dua tangan hingga ke paras bahu. Muqaranah (ﻣﻘﺎﺭﻧﻪ) atau penyertaan niat takbiratul ihram mempunyai dua bahagian iaitu:
  • Muqaranah Urfiyyah ( ﻣﻘﺎﺭﻧﻪ ﻋﺭﻓﻴﻪ ) - Menyertai niat kepada sebahagian daripada takbiratul ihram iaitu berniat ketika mula ataupun akhir bahagian takbiratul ihram
  • Muqaranah Haqiqah ( ﻣﻘﺎﺭﻧﻪ ﺣﻘﻴﻘﺔ ) - Menyertai niat kepada keseluruhan takbiratul ihram iaitu berniat dari mula sehingga akhir takbiratul ihram

Bagi kebanyakan orang awam, adalah lebih mudah mengerjakan muqaranah urfiyyah kerana muqaranah haqiqah mudah dihinggapi rasa syak atau was-was kerana penyertaan niat mengambil masa keseluruhan takbiratul ihram itu. Adalah disunatkan untuk membaca doa iftitah atau tawajjuh selepas takbiratul ihram.
Di namakan Takbiratul Ihram kerana dengan melakukannya, kita mengharamkan ke atas diri kita perlakuan yang akan membatalkan solat. Sebagai contoh, pada kebiasaannya bercakap sesama manusia adalah halal. Akan tetapi, bercakap dalam solat akan membatalkan solat. Maka,apabila kita membuat Takbiratul Ihram sebagai tanda memulakan solat, bercakap adalah satu halangan untuk kita selagi mana kita masih mengerjakan solat. Seperti dalam Haji, apabila kita memakai Ihram, kita diharamkan melakukan beberapa perkara yang pada kebiasaannya adalah halal bagi kita.

Membaca Surah al-Fatihah

Dalam solat, Surah Al-Fatihah merupakan satu-satunya surah yang diwajibkan. Surah ini wajib dibaca pada setiap rakaat dan bacaannya hendaklah tertib mengikut susunan ayat yang betul dan hendaklah dijaga tajwidnya. Bacaan basmalah diwajibkan kerana ayat itu juga sebahagian daripada surah berbanding isti'azah yang tidak diwajibkan.
Setiap ayat surah ini wajib dibaca secara berturutan dan tidak diselangi oleh apa-apa perbuatan ataupun ayat yang lain mahupun diam yang agak lama yang cukup untuk memutuskan bacaan al-Fatihah itu.
Bagi mereka yang tidak tahu atau tidak berupaya untuk membacanya dengan sempurna kerana baru memeluk agama Islam, maka hendaklah dia membaca tujuh ayat Quranyang berturutan atau tujuh ayat yang tidak berturutan (atau berasingan) yang tidak kurang bilangan huruf dalam al-Fatihah. Jika masih tidak mampu membaca mana-mana ayat Quran, dia dikehendaki membaca zikir yang sama bilangan hurufnya dengan huruf Fatihah. Jika masih tidak mampu, hendaklah sekadar diam pada jarak masa bacaan Fatihah itu sendiri.
Bilangan ayat dalam surah al-Fatihah ialah tujuh ayat yang kesemuanya mempunyai dua puluh lima perkataan bersama bilangan huruf sebanyak 156 huruf. Maka, zikir yang diriwayatkan oleh baginda Nabi Muhammad s.a.w. digunakan bagi menggantikan bacaan untuk orang yang tidak berupaya atau tidak tahu membaca ayat Quran.

ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﷲ − ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﷲ − ﻭﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﷲ − ﻭﺍﷲ ﺃﻛﺒﺮ − ﻭﻻﺣﻭﻻ ﻭﻻ ﻗﻮﺓ ﺇﻻ ﺑﺎﷲ − ﻣﺎﺷﺎﺀ ﺍﷲ ﻛﺎﻥ − ﻭﻣﺎﻟﻢ ﻳﺸﺎﺀ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ Subhanallah - Walhamdulillah - Wa la ilaha illallah - Wallahu akbar - Wa la haula wala quwata illa billah - Ma sya Allahu kana - Wa maa lam yashaa u lam yakun

Ayat tersebut hendaklah dibaca dua kali untuk menyamai bilangan huruf surah al-Fatihah.

Rukuk

Perbuatan rukuk adalah membongkok ke hadapan dengan sekurang-kurangnya hingga tapak tangannya mencapai ke lutut. Rukuk yang sempurna ialah menyamakan belakangnya dan tengkuknya pada satu garis lurus dan meluruskan kakinya (iaitu betis dan peha) dan memegang kedua lututnya dengan menjarangkan antara jari-jari tangan. Bagi mereka yang solat secara duduk, memadai rukuk itu dengan membongkok ke hadapan hingga dahinya selari dengan kepala lututnya. Untuk lebih sempurna bagi solat duduk, rukuknya adalah membongkok ke hadapan hingga dahinya selari dengan tempat sujud.
Rukuk adalah salah satu rukun yang disertakan dengan Tama'ninah. Tama'ninah dalam rukuk adalah dalam keadaan tetap semua anggota badannya hingga cukup masa untuk membezakan perlakuan membongkok dan bangun daripadanya.

I'tidal

I'tidal adalah kembali daripada keadaan rukuk kepada berdiri tegak iaitu keadaan asal ketika solat. Jika keadaan asalnya ialah duduk menegak, maka hendaklah orang itu kembali duduk menegak. Tama'ninah turut disertakan dalam perbuatan i'tidal. Maka, untuk melengkapkan i'tidal, hendaklah tama'ninah dengan menetapkan anggota badan pada keadaan sebelum rukuk dalam masa yang cukup untuk membezakan keadaan selepas bangun dari rukuk sebelum turun untuk sujud.

Sujud


Sujud
Sujud adalah satu perbuatan yang amat menunjukkan kerendahan diri manusia terutama di dalam solat. Setiap rakaat (atau satu rukuk) adalah diwajibkan dengan dua kali sujud.
Sujud adalah memadai dengan sekurang-kurangnya bersentuhan dahi dengan tempat solat. Lebih elok atau lengkap lagi, hendaklah ketujuh-tujuh anggota sujud kena atau bersentuhan dengan tempat solat iaitu dahi, dua tapak tangan (setiap muka tapak tangan dan jari-jarinya), dua lutut dan dua tapak kakinya (iaitu muka hujung jari-jari kakinya). Wajib menekan sedikit dahi di tempat sujud untuk lebih tetap keadannya. Keadaan yang sempurna untuk turun bersujud adalah dengan meletakkan kedua-dua lutut dahulu dan diikuti dengan tapak tangan lalu dahi ditetapkan di tempat sujud.
Adalah sunat untuk menghalakan kesemua jari ke arah kiblat Bagi lelaki, disunatkan juga meregangkan kedua lutut dan dua tapak kaki, menjarakkan perut daripada peha dan menjauhkan sedikit siku daripada rusuk. Bagi perempuan pula, sunat untuk merapatkan kedua-dua lutut dan kaki, merapatkan perut dengan peha dan siku ke rusuk.
Wajib tama'ninah pada sujud iaitu tetap seluruh anggota badan dalam keadaan sujud untuk satu jangka masa yang cukup untuk membezakan perbuatan turun dan naik daripada sujud. Sujud itu tidak sah jika sujud di atas tempat yang boleh bergerak jika orang itu bergerak seperti tilam.

Duduk antara dua sujud

Duduk antara dua sujud adalah perlakuan yang memisahkan antara dua kali sujud. Tidak sesuai untuk terus berdiri sebelum sujud semula, maka keadaan duduk adalah logik. Adalah sunat untuk duduk iftirasy (iaitu duduk di atas tapak kaki kiri serta menegakkan (atau berdirikan) tapak kaki kanan. Sunat juga meletakkan dua tangan berhampiran lutut serta menjarakkan setiap jari tetapi tidak mengapa untuk meletakkan jari di atas lutut. Perlakuan duduk antara dua sujud ini menjadi makruh jika terlalu lama kerana ia memisahkan perlakuan kedua-dua sujud. Walau bagaimanapun, tama'ninah turut disertakan bagi rukun ini.

Duduk tahiyat akhir

Duduk ketika membaca tahiyat akhir adalah jelas bahawa tahiyat akhir hendaklah dibaca ketika keadaan duduk, bukan berdiri. Disunatkan duduk secara tawaruk iaitu duduk dengan menghulurkan kaki kiri ke kanan dan merapatkan punggung ke lantai. Keadaan ini berterusan ketika membaca selawat dan salam.

Membaca tahiyat akhir

Rukun ini dinamakan tahiyyat (penghormatan) atau tasyahud (penyaksian) kerana bacaan yang dilafazkan terdiri daripada keduanya. Berikut adalah bacaan bersama bahagian tahiyat. Bacaan tersebut hendaklah disambung dengan bacaan selawat kepada Nabi Muhammad s.a.w.
BacaanSebutanMakna
Penghormatan dan kesejahteraanﺃﻟﺘﺤﻴﺎﺕ ﺍﻟﻤﺒﺎﺭﻛﺎﺕ ﺍﻟﺼﻠﻮﺍﺕ ﺍﻟﻄﻴﺒﺎﺕ ﷲAt-tahiyyatul mubarakatus solawatut toyyibatu lillahSegala kehormatan, keberkatan, shalawat, dan kebaikan adalah milik Allah
ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻚ ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﷲ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪAs-salamu 'alaika ayyuhannabiyu warahmatullahi wabarakatuhSemoga keselamatan bersama engkau wahai Nabi, dan juga rahmat Allah dan barakahnya
ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻭﻋﻠﻰ ﻋﺒﺎﺩ ﺍﷲ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦAs-salamu 'alaina wa 'ala 'ibadillahis solihinSemoga keselamatan menyertai kami dan sekalian hamba-hamba Allah yang saleh.
Penyaksian (Syahadah)ﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﷲAsyhadu anl laa ilaaha ilallahAku bersumpah/bersaksi bahawa tiada tuhan (atau sembahan) selain Allah
ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻣﺤﻤﺪﺍ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﷲWa asyhadu anna Muhammadar rasulullahDan aku bersumpah/bersaksi bahawa Muhammad pesuruh Allah

Selawat kepada nabi dalam tahiyat akhir

BacaanSebutanMakna
Selawat kepada nabi
Muhammad dan keluarga
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪAllahumma salli 'ala MuhammadYa Allah, berikanlah selawat kepada Muhammad
ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻝ ﻣﺤﻤﺪWa'ala aali MuhammadDan kepada keluarga Muhammad
ﻛﻤﺎ ﺻﻠﻴﺖ ﻋﻠﻰ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢKama solaita 'ala IbrahimSebagaimana Engkau memberikan selawat kepada Ibrahim
ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻝ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢWa'ala aali IbrahimDan kepada keluarga Ibrahim
Keberkatan kepada nabi
Muhammad dan keluarga
ﻭﺑﺎﺭﻙ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪWa baarik 'ala MuhammadYa Dan Engkau berikanlah keberkatan kepada Muhammad
ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻝ ﻣﺤﻤﺪWa'ala aali MuhammadDan kepada keluarga Muhammad
ﻛﻤﺎ ﺑﺎﺭﻛﺘﺎ ﻋﻠﻰ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢKama barakta 'ala IbrahimSebagaimana Engkau memberikan keberkatan kepada Ibrahim
ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻝ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦWa'ala aali Ibrahim fil 'alaminDan kepada keluarga Ibrahim dalam dunia ini
Penutup
(Pujian bagi Allah)
ﺇﻧﻚ ﺣﻤﻴﺪ ﻣﺠﻴﺪInnaka hamiidum majiidSesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Tinggi

Salam

Ucapan atau lafaz salam adalah sebahagian daripada rukun solat. Sekurang-kurangnya, lafaz salam itu ialah assalamualaikum (السلام عليكم)"- "sejahtera kepada kamu semua") tetapi untuk lebih sempurna, ucapannya ialah assalamualaikum warahmatullah (السلام علبكم ورحمة الله) - "sejahtera kepada kamu semua dan semoga dirahmati Tuhan"). Adalah disunatkan untuk memberi salam sebanyak dua kali dan sunat juga untuk menoleh ke kanan dahulu bagi salam yang pertama dan ke kiri bagi salam yang kedua. Turut disunatkan juga kedua-dua salam itu tidak disekalikan iaitu ada pengasingan antara kedua-duanya.

Tertib

Tertib adalah rukun yang merangkumi keseluruhan rukun solat iaitu memastikan segala perlakuan rukun berada pada turutan yang betul satu demi satu dan yang mana dahulu didahulukan serta yang kemudian dilakukan kemudian, jika tidak solat itu akan terbatal.
Nota: Tertib boleh ditakrifkan sebagai mendahulukan yang dahulu, mengkemudiankan yang kemudian.